Kamis, 01 Desember 2011

MANAJEMEN STRATEGIK




|  Perumusan strategi
Perumusan strategi merupakan penyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan untuk membangun kedepan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu di lakukan dalam perumusan masalah :
a.       Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
b.      Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam  menjalankan misinya.
c.       Merumuskan factor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari srategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d.      Menetukan tujuan target terukur, mengevaluasi erbagai alternatif strategi dengan mempertinbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi ekternal yang dihadapi.
e.       Memiliki strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka panjang.

|  Pelaksanaan strategi
Implementasi dicapai melalui berbagai alat administrative yang dapat dikelompkkan ke dalam tiga bagian yaitu:
a.       Struktur: struktur fisik, metode spesialisasi, metode departementalisasi, koordinasi, delegasi, wewenang, dan organisasi informal.
b.      Proses: sistem alokasi sumber daya, sistem informasi, sistem evaluasi dan pengukuran, sistem imbalan, prosedur pelaksanaan dan sistem promosi.
c.       Perilaku: perilaku anta pribadi dalam organisasi, gaya kepemimpinan, dan penggunaan kekuasaan.

Kenapa pelaksanaan strategi lebih sulit dibandingkan perumusan strategi
Karena pelaksanaan strategi sangat tergantung dengan kebijaksanaan yang diambil sebagai penunjuk umum bagi seluruh anggota organisasi dalam pengambilan keputusan.

Mengapa implementasi strategi yang sukses sering tergantung pada apakah proses perumusan strategi memberdayakan manajer dan karyawan
Karena peranan menejer dalam pembentukan dan implementasi strategi sangat penting dan menejer juga tidak terlepas dari kerjasama dengan karyawan dalam pelaksanaan strategi tersebut. Peranan manajer dalam pembentukan strategi :
1.      Menetapkan misi dan visi perusahaan
2.      Menyusun filsofi perusahaan
3.      Menetapkan kebijaksanaan (policy)
4.      Menetapkan tujuan (objectives)
5.      Mengembangkan strategi
6.      Merencanakan struktur organisasi
7.      Menyiapkan berbagai sumber daya untuk pelaksanaan strategi yaitu; sumber daya manusia,berbagai fasilitas, dana modal kerja dan sistem informasi.
8.      Menetapkan standar
9.      Menetapkan prosedur kerja
10.  Memotivasi orang atau karyawan




Implementasi berdasarkan konsep 5W + 1H
1.      What : Apa yang akan dikerjakan dalam satu kurun waktu tertentu?
2.      Who : Siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan, dan kepada siapa ber-tanggungjawab?
3.      Why : Mengapa kegiatan yang direncakan itu harus dilaksanakan? Harus ada alasan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
4.      When : Kapan kegiatan tersebut dimulai dan kapan harus berakhir? Semuanya harus terjadwal dengan baik dan ditaati bersama-sama.
5.      Where : Di mana kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan di mana pangsa pasarnya?
6.      How : Bagaimana mekanisme dan metode kerja yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut agar terintegrasi dengan baik?














MAKALAH ABATOIR DAN TEKNIK PEMOTONGAN TERNAK


ABATOIR DAN TEKNIK PEMOTONGAN TERNAK
PADA HARI RAYA QURBAN
DI MASJID JAMI’ ASY SYARIF KEC.TILATANG KAMANG
KAB. AGAM





OLEH

SRI MAIRA
07 164 079

                       
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011


Seleksi Hewan Qurban
1.      Persyaratan hewan qurban
-          Sehat berdasarkan pemeriksaan ante-mortem
Kondisi
Hewan Sehat
Hasil Pengamatan
Bulu
Bersih, mengkilap
Memenuhi syarat
Gerak
Lincah
Memenuhi syarat
Nafsu makan
Normal
Memenuhi syarat
Cara bernafas
Normal
Memenuhi syarat
Lubang kumlah
Bersih dan normal
Memenuhi syarat
Tinja dan urin
Normal
Memenuhi syarat
Kaki
Tidak pincang
Memenuhi syarat
Mata
Tidak buta
Memenuhi syarat
Telinga
Tidak rusak
Memenuhi syarat
Umur
Lebih dari 2 tahun
Memenuhi syarat
Badan
Tidak kurus
Memenuhi syarat
jantan
Testis lengkap
Memenuhi syarat

2.      Petugas penyembelihan
-          Laki-laki muslim dewasa
-          Sehat jasmani dan rohani
-          Memiliki keterampilan teknis yang memadai tentang tata cara penyembelihan yang baik dan benar
Sarana Dan Peralatan Yang Diperlukan
1.      Ketentuan : tempat penyembelihan hendaknya kering dan terpisah dari sarana umum serta tempat penjualan makanan dan minuman.perlu dibuatkan lubang penampung dengan ukuran 0.5 x 0.5 x 0.5 m untuk tiap 10 ekor kambing dan 0.5 x 0.5 x 1.0 m untuk tiap 10 ekor sapi.
Hasil Pengamatan :  tempat penyembelihan kering, terpisah dari sarana umum,ada lubang penampungan.
2.      Ketentuan : pisau atau golok harus tajam, bersih dan tidak berkarat. Segera setelah selesai penyembelihan dan pada setiap penggantian penyembelihan, pisau atau golok harus dibersihkan.
Hasil Pengamatan : memenuhi syarat.
3.      Ketentuan : tersedia air bersih untuk pembersihan peralatan dan jeroan selama pemotongan berlangsung.
Hasil Pengamatan : memenuhi syarat.
4.      Ketentuan : tersedia tempat khusus untuk penanganan daging yang terpisah dari penanganan jeroan yang senantiasa terjaga kebersihannya.
Hasil Pengamatan : memenuhi syarat.
5.      Ketentuan : cara menjatuhkan/ merebahkan hewan harus hati-hati, dihindarkan cara paksa atau pelakuan kasar yang menyebabkan rasa takut berlebihan atau kesakitan pada hewan serta resiko kecelakaan pada petugas penyembelih.
Hasil Pengamatan : cara menjatuhkan hewan sedikit agak kasar dan paksaan.
6.      Ketentuan penyembelihan : dilakukan menurut agama Islam sesuai dengan fatwa Majelis Ulama  Indonesia dan persyaratan teknis higienis dan sanitasi :
Syarat – syarat
Hasil Pengamatan
Hewan dihadapkan ke kiblat
Tidak dilakukan
Membaca basmalah
Ada
Memutuskan saluran makanan
Ada
Memutuskan pembuluh darah
Ada
Memutuskan saluran nafas
Ada
Hewan dipotong dengan sekali tekan(kepala tidak langsung dipisahkan dari badan)
Ada

7.      Ketentuan setelah penyembelihan :
-          Hewan digantung pada kaki belakangnya untuk penyempurnaan pengeluaran darah yang masih tersisa.
Pengamatan : tidak dilakukan
-           Sebelum dikuliti , dilakukan pengikatan saluran makanan dan anus agar isi lambung dan usus tidak mencemari daging.
Pengamatan :  memenuhi syarat.
-          Pengulitan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, diawali dengan membuat sayatan pada bagian tengah sepanjang kulit dada dan perut, dilakukan dengan sayatan pada bagian medial kaki.
Pengamatan : memenuhi syarat.
-          Pengeluaran jeroan dari rongga dada dan perut secara berhati-hati sehingga tidak menyayat/ menyobek dindinglambung dan usus.
Pengamatan : memenuhi syarat.
-          aKarkas dipisahkan ke tempat kusus penanganan karkas lebih lanjut.
Pengamatan : memenuhi syarat.




DOKUMENTASI

MAKALAH ILMU TERNAK KERBAU

PENDAHULUAN

Kerbau merupakan salah satu jenis ternak penting di Indonesia, kegunaannya sangat beragam mulai dari membajak sawah, alat transportasi, sebagai sumber daging dan susu, sampai dengan kulitnya digunakan sebagai bahan baku industri. Populasi ternak kerbau di Indonesia sekitar 2,5 juta ekor. Namun populasi ternak kerbau di Indonesia mengalami penurunan. Data selama tahun 1985-2001 menunjukkan bahwa populasinya menurun drastis dari 3,3 juta ekor pada tahun 1985 dan menjadi hanya 2,4 juta ekor di tahun 2001 atau mengalami penurunan populasi sebesar 26%. Namun demikian, populasi ternak kerbau di Pulau Sumatera agak meningkat dari 1,1 juta ekor menjadi 1,2 juta ekor di tahun yang sama atau mengalami pertumbuhan populasi sebesar 9%. Hal ini membuktikan bahwa kondisi alam dan sosial budaya masayarakat Pulau Sumatera memberi tempat yang layak untuk pengembangan ternak kerbau.
Sistem pemeliharaan ternak hanya dengan cara mengandangkan ternak pada malam hari dan digembalakan pada siang hari di sawah-sawah atau diikat pindah di kebun dan di lahan penggembalaan. Umumnya petani menambah rumput alam yang dipotong dan diberi dalam kandang di sore hari. Ternak yang dipelihara secara ikat pindah selama siang hari maka biasanya pada malam harinya masih diberi tambahan berupa rumput potong sekitar 20 kg/ekor. Sedang bagi kerbau yang dikandangkan terus menerus, diberikan hijauan dua kali lebih banyak. Di beberapa tempat, kerbau dimandikan sekali sehari oleh anak-anak petani di waktu sore. Sesekali ternak kerbau juga diberi kesempatan untuk berkubang.
Kerbau betina umumnya beranak pertama kali pada umur 4 tahun dengan lama kebuntingan 10,5 bulan. Bila pakannya cukup memadai maka 3-4 bulan setelah melahirkan induk kerbau biasanya sudah dapat dikawinkan lagi. Sebagian petani melaporkan jarak beranak selama 14 bulan. Namun umumnya ditemui bahwa usia kebuntingan induk sekitar dua bulan pada saat anak sudah berumur setahun. Dengan demikian jarak beranak menjadi 21 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reproduksi kerbau hanya mencapai 60%. Apabila dikelola dengan baik maka jarak beranak dapat dipersingkat lagi, terutama dengan penyediaan pakan yang memadai bagi kebutuhan induk dan bagi produksi susunya.











PEMBAHASAN

Kerbau adalah binatang memamahbiak yang masih termasuk dalam subkeluarga bovinae, kerbau merupakan modifikasi antara bentuk antelope dan sapi, yang ada di Indonesia, berdasarkan penelitian Mason, 1969, kerbau dibagi menjadi 4 golongan yakni :
1. Anoa (bubalus depresicronis), khususnya terdapat di Sulawesi
2. Borneo bufallo (Bubalus arneehosei), khususnya kerbau lumpur yang terdapat di Kalimantan.
3. Kerbau banteng Delhi, merupakan kerbau yang terdapat di Sumatera dan dikenal ebagai kerbau sungai
4. Bos Arni adalah kerbau yang di Asia Tenggara dan hampir identik dengan kerbau lumpur dan merupakan keturunannya.

Secara umum kerbau terbagi atas 4 spesies :
v  Bubalus Bubalis (kerbau India)
ü  Kerbau liar India dapat ditemukan di India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Bhutan dan Thailand.
ü  Kerbau ini memiliki tanduk yang sangat besar dengan rata-rata 1 m ukurannya.
ü  Seekor kerbau yang ditembak pada tahun 1955 memiliki tanduk yang ukurannya dari ujung ke ujung mencapai 4,24 m. Ini juga salah satu sebab mengapa kerbau jarang diserang oleh hewan pemakan daging.

v  Bubalus mindorensis tamarraw (kerbau Philipina)

v  Bubalus depressicarnis /anoa( kerbau Sulawesi Utara dan tengah)
Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan kerbau dan memiliki berat 150-300 kg.
Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun

v  Bubalus caffer/ syncerus (kerbau Afrika Selatan0

Beberapa pakar kerbau mengelompokkan kerbau menjadi 3 sub spesies yaitu :
1.      Kerbau sungai (Bos bubalus bubalis) asal Asia Selatan


Secara umum kerbau jenis ini memiliki ciri sebagi berikut ;
(1)   memiki kulit hitam pekat;
(2)   tubuh padat dan pendek, leher dan kepala relative kecil;
(3) punggungnya lebar:serta
(4) tanduk melingkar rapat seperti spiral.

2.      Kerbau Rawa (Bos Carabanesis) asal Asia Tenggara


Kerbau ini memiliki ciri sebagai berikut:
1) Warna kulit coklat kehitam-hitaman
2) Tubuhnya relatif pendek dan
3) Kaki pendek serta tanduknya agak melenkung


3.      Kerbau Liar (Bos bubalis) asal masih di temukan di Asia Tenggara dan Sekitarnya



POPULASI KERBAU TERBANYAK DI iNDONESIA


Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau 2011 (PSPK2011), populasi kerbau terbesar terdapat di pulau Sumatera dengan jumlah 512816 ribu ekor atau 39,30 persen dari total populasi kerbau Indonesia.

Tabel populasi kerbau menurut provinsi berdasarkan Hasil Awal PSPK 2011
Provinsi
sapi
Potong
sapi
perah
kerbau


populasi
%
populasi
%
populasi
%
Sumatera
2724364
18,40
2388
0,40
512816
39,30
1.Aceh
462840
3,13
31
0,01
131494
10,08
2.Sumatera utara
541 688  
3,66
897
0,15
114 289
8,76
3.Sumatera barat
327 009 
2,21
489
0,08
100 310
7,69
4. Riau
159 855
1,08
172
0,03
37 716
2,89
5. Jambi
119 877
0,81
81
0,01
46 535
3,57
6. Sumatera Selatan  
246 295
1,66
154
0,03
29 143
2,23
7. Bengkulu 
98 953
0,67
244
0,04
19 969
1,53
8. Lampung  
742 776
5,02
201
0,03
33 124
2,54
9. Kep. Bangka Belitung 
7 733
0,05
119
0,02
222
0,02
10. Kepulauan Riau
17 338
0,12
-
0,00
14
0,00
Jawa 
7 511 972
50,74
592 436
99,21
363 008
27,82
11. DKI Jakarta
1 691
0,01
2 728
0,46
192
0,01
12. Jawa Barat
422 980
2,86
139 973
23,44
130 089
9,97
13. Jawa Tengah 
1 937 550
13,09
149 931
25,11
75 674
5,80
14. DI Yogyakarta
375 548
2,54
3 523
0,59
1 205
0,09
15. Jawa Timur
4 727 303
31,93
296 262
49,61
32 705
2,51
16. Banten
46 900
0,32
19
0,00
123 143
9,44
Bali dan Nusra
2 101 521
14,19
194
0,03
257 587
19,74
17. Bali
637 473
4,31
139
0,02
2 181
0,17
18. Nusa Tenggara Barat
685 810
4,63
18
0,00
105 391
8,08
19. Nusa Tenggara Timur
778 238
5,26
37
0,01
150 015
11,50
Kalimantan
437 273
2,95
365
0,06
41 541
3,18
20. Kalimantan Barat
153 186
1,03
223
0,04
3 173
0,24
21. Kalimantan Tengah
54 648
0,37
-
 0,00
6 491
0,50
22. Kalimantan Selatan
138 691
0,94
110
0,02
23 843
1,83
23. Kalimantan Timur
90 748
0,61
32
0,01
8 034
0,62
Sulawesi
1 771 848
11,97
1 741
0,29
110 393
8,46
24. Sulawesi Utara
86 770
0,59
22
0,00
-
0,00
25. Sulawesi Tengah
230 682
1,56
8
0,00
3 271
0,25
26. Sulawesi Selatan
983 985
6,65
1 690
0,28
96 505
7,39
27. Sulawesi Tenggara
213 736
1,44
-
 0,00
2 492
0,19
28. Gorontalo
183 853
1,24
8
0,00
13
0,00
29. Sulawesi Barat
72 822
0,49
13
0,00
8 112
0,62
Maluku dan Papua
258 075
1,74
11
0,00
19 671
1,51
30. Maluku
73 975
0,50
-
0,00
17 568
1,35
31. Maluku Utara
60 840
0,41
-
0,00
863
0,07
32. Papua Barat
41 464
0,28
-
0,00
1
0,00
33. Papua
81 796
0,55
11
0,00
1 239
0,09
INDONESIA
4805053
100,00
597135
100,00
1305016
100,00